Jenis cara menyablon



  1.  Manual
    Menggambar langsung di atas kertas polos putih biasanya menggunakan rapido atau drawing pen, agar hasil tulisan maupun gambar, jelas dan tajam. Selanjutnya gambar yang sudah jadi diolesi dengan menggunakan minyak kelapa agar kertas polos putih tadi menjadi transparan. Kemudian minyak yang ada di kertas tersebut dibersihkan dengan kertas sejenis. Setelah kering bisa dilakukan pengekposan gambar atau afdruk.
  2.  Langsung di Screen
    Setelah gasa jadi, bersihkan dari kotoran kotoran seperti minyak dan debu. Caranya dengan mencucinya di dalam air panas dan bila perlu beri sedikit soda abu supaya bersih. Pekerjaan selanjutnya adalah memberi corak atau gambar pada gasa screen. Selanjutnya areal yang tidak diinginkan tembus tinta, diolesi dengan emulsi yang sudah dicampur sensitizer. Dengan demikian, hanya daerah yang diolesi emulsi yang nantinya tidak tembus tinta. Setelah selesai proses pengolesan, dikeringkan di terik matahari dan langsung digunakan untuk mencetak.
    3.Setting Komputer
    Setting komputer dimulai dengan pembuatan desain model untuk kemudian dicetak dengan menggunakan printer jenis laser jet, supaya kualitas gambarnya baik dan kualitas tintanya tajam. Cara ini lebih relatif lebih praktis dan dapat dengan mudah dihasilkan gambar yang relatif.
   4. Fotografi
    Teknik fotografi merupakan teknik pembuatan gambar yang memiliki kualitas paling baik dibandingkan dengan ketiga cara diatas. Hanya prosesnya agak lama dan kurang praktis, selain itu biayanya cukup mahal. Gambar yang akan dibuat terlebih dahulu dirancang/didesain dengan komputer secara manual. Setelah gambar sesuai dengan yang kita harapkan, gambar dipotret. Cara ini dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas gambar dari model yang akan dicetak. Gambar akan lebih tajam dengan detail yang jelas. Hasil gambar yang dihasilkan berupa positif film

3. Afdruk/Pengekposan
Afdruk/Pengekposan atau penyinaran adalah proses memindahkan gambar dari model ke screen dengan bantuan bahan yang disebut emulsi sablon. Afdruk dilakukan dengan beberapa tahapan sebagai berikut:

    Pelapisan (Coating)
    Campurlah emulsi dengan sensitizer (obat afdruk siap pakai), lalu aduk hingga rata. Campuran emulsi tadi dan dioleskan pada permukaan screen dengan menggunakan alat bantu coater (pelapis). Selain itu, juga dapat menggunakan mika atau penggaris plastik yang panjangnya sesuai dengan kebutuhan sampai benar benar rata (usahakan pengadukan dan pengolesan dilakukan dalam ruangan yang gelap).
    Pengeringan awal (Start Drying)
    Pengeringan dapat dilakukan dengan bantuan hair dryer, atau didiamkan saja sampai kering sendiri. Pada saat pengeringan usahakan agar tidak terkena sinar matahari atau lampu yang mengandung sinar ultraviolet seperti neon. Jika terkena sinar, maka emulsi akan terbakar dan tidak dapat digunakan untuk proses selanjutnya.
    Penyinaran (Exposing)
    Tujuan penyinaran adalah untuk memindahkan gambar yang berbentuk positif ke dalam screen. Penyinaran dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu dengan menggunakan sinar matahari atau dengan menggunakan meja afdruk (sinar lampu)
    Pengembangan
    -Perhentian reaksi
    -Proses pengembangan
    Tusir
    Pengeringan Akhir

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Proses pembuatan klise positif

pengertian teknik sablon,perlengkapan serta proses pembuatannya